Campus Invasion: How to be Cool in Social Media
- Farah Meilinda Putri
- 2 Sep 2019
- 4 menit membaca
TANGERANG – Universitas Multimedia Nusantara, Bank Central Asia (BCA), dan Kompas.com mengadakan seminar bertema How to be Cool in Social Media di Executive Lounge UMN pada Kamis (29/8). Seminar ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pentingnya bersosial media menjadi lebih menarik, dan bagaimana kita bisa me-manage konten yang bisa dapat mempengaruhi followers kita.
Hadir dalam seminar ini Ir. Andrey Andoko selaku Wakil Rektorat Bidang Administrasi Umum Dan Keuangan, Dian Gemiano selaku Chief Marketing Officer (CMO) KG Media, Diana Rikasari selaku Entrepreneur dan Author.
Dalam seminar tersebut, Wakil Rektorat Bidang Administrasi Umum Dan Keuangan – Andrey Andoko memberikan sambutan untuk pembukaan acara. Beliau mengatakan dalam bersosial media kita harus berbijak dalam penggunaan sosial media, pada dasarnya sosial media bukanlah ruang pribadi namun ruang publik yang bisa dilihat orang lain dari berbagai macam aktivitas keseharian kita, dan kita bisa dinilai dari apa yang kita lakukan dengan menunjukkan karakter kepribadian seseorang berdasarkan postingan.

Ir. Andrey Andoko memberi sambutan pada acara Campus Invasion (dok. Farah Meilinda P / UMN)
“Berbijaklah dalam bersosial media, ketika kita berposting dalam sosial media, postingan tersebut bisa dilihat oleh orang lain bagaimana karakter kepribadian orang tersebut. Jadi hindari kata-kata negative dalam berposting yang mengandung unsur SARA atau menimbulkan kebencian orang lain bisa memicu masalah pada diri kita, followers kita ataupun lingkungan di sekitar kita.” Kata Andrey Andoko dalam sambutannya.
Sementara itu, Chief Marketing Officer KG Media Dian Gemiano menjelaskan bahwa sebagian mahasiswa harus demokratisasi diplomasi informasi apalagi di zamannya milenial saat ini, karena setiap orang bisa mengakses hal yang sama dalam penggunaan internet ataupun bersosial media. Itu sangat penting bagi kita semua, karena belum semua orang punya uang lebih untuk bisa mengakses informasi, sekarang semua orang sudah bisa mengakses informasi perlu memerlukan data.

Dian Gemiano , Chief Marketing Officer (CMO) KG Media memberi sambutan pada acara Campus Invasion (dok. Farah Meilinda P / UMN)
“How to be cool in social media? Menurut saya, untuk menjadi cool dalam bersosial media harus lebih smart dalam berinteraksi di beberapa digital sosial media. Karena sesuai dengan tagline Kompas.com Jernih melihat dunia dalam arti jernih melihat informasi dengan memvalidasi data dari sumber yang terpercaya. Karena kita semua ingin lebih jernih dalam melihat informasi. Tidak semua informasi di internet itu valid atau benar tapi kita harus lihat sumber informasi tersebut memiliki informasi yang terpercaya.” Tutup Dian Gemiano.
Kemudian, ada salah satu speakers dalam seminar ini memberikan arahan yang positif mengenai pentingnya memberikan konten dalam bersosial media yang menarik dan perjalanan hidupnya selama menjadi penulis blog website yaitu Diana Rikasari sebagai Entrepreneur I wear up dan Penulis buku 88 Love Life dan My Rainbow Days.
Diana Rikasari adalah salah satu Entrepreneur dan Penulis sukses yang saat ini sedang belajar di Switzerland. Ia dikenal dengan konten fashion yang super colorfull dan playful di sosial media Instagramnya. Diana telah mengenal sosial media sejak 2007, saat ia masih mengenal blog website.

Diana Rikasari, Pembicara Utama pada acara Campus Invasion (dok. Farah Meilinda P / UMN)
“Pada zaman dahulu alasan aku membuat blog adalah ingin space untuk bersuara. Karena dulu itu tidak semua suara orang memiliki channel untuk mengungkapkan apa idenya ataupau pemikirannya. Menurut aku, blog adalah sarana yang tepat bagi aku untuk mengeksploitasi my fashion inspired, dll. Mulai dari kita nge-blog aja bisa membuka banyak peluang seperti tulisan kita bisa dikenal banyak orang, bisa mempermudah kita juga untuk mencari pekerjaan, dan sebagainya. Pada akhirnya aku menyadari bahwa sosial media ataupun internet ini bisa membawa akses kita untuk speech up menelusuri orang, entah itu menyampaikan opini kita ataupun bisnis kita.” Tutur Diana
Lalu, bagaimana awal proses merintisnya seorang Diana Rikasari untuk menjadi Blogger atau Influencer agar bisa dikenal dengan banyak orang? Bagaimana dalam segi konten sosial media yang biasa ia gunakan?
“kembali lagi seperti yang kita ketahui dulu saat masih mengenal blog, istilah influencer itu tidak ada sama sekali dan mungkin aku juga bisa bilang kalau influencer itu bukanlah suatu pekerjaan yang bisa dianggap sebagai kategori untuk menjadi “Influencer Person”. Tapi sebenarnya influencer itu sendiri, bukanlah profesi.” Tutur Diana Rikasari dari penulis 88 Love Life.
Ia sempat membicarakan bahwa dirinya juga tidak berada pure 100% dibidang fashionnya sejak dulu ia masih muda. Ia menceritakan sejak dirinya masih kuliah S1, S2 atau pun bekerja sempat salah mengambil bidang yang ia sukai dan itu pun bukan berasal bidang fashion yang sedang ia jalankan saat ini. Namun pada akhirnya, Diana Rikasari memutuskan untuk bersekolah kembali sebagai Fashion Student di Switzerland.

Diana Rikasari, Pembicara Utama pada acara Campus Invasion (dok. Farah Meilinda P / UMN)
Diana juga menceritakan kembali bahwa kalau dirinya sempat susah untuk mengekspresikan passion yang ia sukai di bidang fashionnya. Namun pada saat ia masih menulis blog ia menyadari bahwa hal-hal itu bukanlah “My actually passion”.
“saat pulang kantor aku membutuhkan outfit untuk mengekspresikan my actually passion (art & Fashion). Disitulah aku bersabar dan bisa menuangkan hal-hal yang enggak bisa aku keluarkan di kantor dan akhirnya saat aku nge-blog pun menyadari bahwa hal-hal itu bukanlah “my actually passion”, pada akhirnya gue memberanikan dirilah untuk benar-benar terjun di dunia fashion, akhirnya gue memberanikan diri untuk menjadi entrepreneur dan punya brand fashion. Tapi disisi lain juga somehow people suka OOTD (Outfit Of The Day) aku, jadi mereka menganggap aku sebagai “Fashion Influencer” tapi sebenarnya tujuan aku pun bukan mengarahkan untuk menjadi seperti itu, cuman karena lagi kepengen aja mau pake baju seperti apa, fashion yang seperti apa, dll. Dan akhirnya banyak brand-brand yang ingin berkolaborasi dan kita mengkoordinasi bersama, dan suka banyak yang kirim-kirim baju. Jadinya aku menyadari bahwa cocoknya jadi fashion influencer itu bisa menghubungkan aku dengan banyak orang dan ternyata bisa menjadi bersosialisasi dan my personality juga.” Kata Diana Rikasari
Lalu, bagaimana sih tanggapan Diana untuk menjadi Influecer yang menarik itu seperti di sosial media?
“jika ingin menjadi Influencer dalam bersosial media adalah “Just to be Your self and Enjoy be yourself”. Jangan minder juga karena masalah kalian tidak menarik, tidak cantik ataupun outfit gue juga biasa-biasa saja. Jika ingin dikenal banyak orang pastikan kamu dalam menggunakan sosial media bisa mendapat informasi yang positif, memberikan informasi dan mencari inspirasi yang sesuai dengan karakter kamu. Kita juga harus pintar-pintar dan bijak dalam berposting. Karena berdasarkan postingan apa yang kalian posting bisa berpengaruh juga untuk followers kamu.” Kata Diana.
Writer: Farah Meilinda Putri
Article for: umn.ac.id